Wacana tandingan yang dilakukan oleh kelompok Islam moderat merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam penerapan kesetaraan gender yang sudah menjadi kepentingan global. Wacana dari kelompok revivalis tersebut kemudian mendapatkan respons melalui wacana tandingan (counter discourse) oleh kelompok moderat Islam di Indonesia.
Penggunaan teori konstruktivisme melalui metode hermeneutika dan analisis wacana kritis pada penelitian ini menyimpulkan bahwa hadirnya kelompok revivalis di Indonesia merupakan pengaruh dari kelompok revivalis transnasional dari Arab Saudi dan Mesir – Wahabi dan Ikhwanul Muslimin – yang memperburuk perkembangan wacana kesetaraan gender Islam. Aspek yang dikaji adalah isu penggunaan hijab atau cadar dan isu poligami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gerakan Islam revivalis pada praktik wacana terkait kesetaraan gender Islam di Indonesia. Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.